Pagelaran Seni dan Dakwah Ar Raudtul Hasanah Dibuka Wakil Bupati Atam

TAMIANG | D’INVESTIGASI- Atraksi Seni dan Dakwah ratusan santriwan dan santriwati dari Pondok Pesatren (Ponpes) Ar Raudlatul Hasanah Medan, Sumatera Utara pada Pagelaran Seni dan Dakwah di Lapangan Tribun Alun-alun, Kompleks Perkantoran Bupati Aceh Tamiang memukau dan menghibur para penonton pagelaran Syiar Islam ini. Dikarenakan mahir dalam mengaji, menda’i dan mengkaji ilmu agama Islam.

Pagelaran syiar Islam ini dilaksanakan oleh para santri-santriwati konsulat Aceh dalam rangka mengisi hari liburan sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh keluarga besar Ponpes Ar Raudlatul Hasanah Medan yang berasal dari Aceh.
Kegiatan kreasi seni dan dakwah para santri yang dipusatkan di Aceh Tamiang tahun ini dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Tamiang, HT Insyafuddin, ST, Sabtu (15/11) malam yang dihadiri perwakilan Direktur Ponpes Ar Raudlatul Hasanah Medan, Abdullah Sani, M.Pd, pejabat unsur Forkopimda Aceh Tamiang, orang tua/wali santri dan para alumni Pesantren tersebut.

“Semoga momentum ini tidak sebatas seremonilal, selain sebagai silaturahmi juga memotivasi santri untuk lebih giat mendalami bidang ilmu agama maupun umum sehingga kelak menjadi insan yang berguna,” kata Insyafuddin.

Disebutkan, bila merujuk pada Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, posisi dan keberadaan Pesantren memiliki tempat istimewa. Pesantren berfungsi mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Dimana, Ponpes Raudlatul Hasanah Medan memiliki peran strategis mengantar generasi muda Islam menjadi sosok yang kaya penguasaan ilmu agama serta bahasa asing, Inggris dan Arab.
“Era globalisasi merupakan tantangan bagi anak remaja terutama degradasi moral. Kepada santri tetap memegang teguh nilai-nilai Islam dalam pergaulan di era keterbukaan yang rentan pengaruh radikalisme, narkoba dan upaya pendangkalan moral,” tandasnya.

Wabup menilai keputusan anak-anak mengenyam pendidikan di Pesantren merupakan pilihan yang tepat. Pendidikan Pesantren kini tidak bertumpu pelajaran agama semata, namun memadukan ilmu-ilmu duniawi. Kepada para santri Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah khususnya Konsulat Aceh yang memasuki masa liburan semester diminta jangan merusak akhlak disiplin dan keimanan yang telah ditempa di Pesantren.

“Ingat, utamakan berkumpul melepas rindu bersama keluarga, manfaatkan waktu libur untuk mengimplementasikan ilmu, jangan berkeluyuran karena ada cukup banyak bahaya diluar sana,” pesan Wabup.

Kemeriahan rangkaian pagelaran ditampilkan usai sambutan Wabup. Para santriwan-santriwati menggelar drama teatrikal mengingatkan tentang kematian hingga pesan moral mengenai kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dakwah dan pidato tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab), puisi, seni tari hingga bela diri.
Ketua panitia acara, Serka Syaiful Bahri, SH mengatakan, kegiatan ini untuk menjalin silaturahim sesama santri Konsulat Aceh yang berasal dari sejumlah daerah di Aceh dan sekaligus mempromosikan visi dan misi pondok pesantren Ar Raudlatul Hasanah Medan.

“Alhamdullilah kreasi seni dan dakwah ini dipusatkan di Aceh Tamiang. Ini suatu kegiatan positif menjadi wadah syiar Islam yang dilakukan saat santri pulang kampung mengisi masa liburan 12 hari  kedepan,” ujarnya rasa bangga.
Dipaparkan, pagelaran seni dan dakwah selama sehari ini diikuti oleh 168 santri/wati tingkat SMP dan SMA yang tersebar dari kabupaten/kota di Aceh yaitu, AcehTamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireun, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Tengah dan Bener Meriah.

“Santri ini merupakan Konsulat dari Aceh 1. Dari 168 santri, 36 diantaranya asal Aceh Tamiang dan selebihnya dari berbagai kabupaten/kota di Aceh,” terangnya.
Syaiful berharap, dari kegiatan yang dilaksanakan pihaknya ini bisa menarik minat anak-anak lulusan SD baik yang ada di Aceh Tamiang maupun daerah lainnya mau masuk menimbah ilmu agama di pondok Pesantren.

Sebelumnya, perwakilan Ponpes Ar- Raudlatul Hasanah Medan, Abdullah Sani melaporkan, saat ini tercatat ada 3.348 santri yang mengenyam pendidikan di pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah terdiri atas 1.577 santri putra dan1.777 santri putri. (AY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *