Lhokseumawe | D’INVESTIGASI- Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe mengelar silaturrahmi sekaligus mensosialisasikan tentang tahapan pemilu 2019 kepada sejumlah jurnalis dari lintas organisasi di wilayah Lhoksumawe.
Kegiatan yang di laksanakan di offroom ayam penyet pak ulis Lhokseumawe itu, di hadiri oleh Ketua Komisioner KIP, Mohd Tasar BA MA, anggota komisioner Muchtar Yusuf SE, Mulyadi, dan T Marbawi ST, beserta sekretaris KIP Muhammad Rizal, juga beberapa perwakilan dari organisasi Wartawan di Lhokseumawe, terdiri dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Asosiasi Jurnalis Indonesia (AJI), dan Persatuan Wartawan Aceh (PWA).
“Hari ini KIP Lhoksemawe dapat melaksanakan silaturrahmi dan sekaligus sosialisasi terkait tahapan pemilu tahun 2019 dengan para Jurnalis,”Ujar Ketua KIP Lhokseumawe, Mohd Tasar BA MA dalam wawancaranya Kamis (27/12),
Pelaksanaan tahapan pemilu 2019 sudah memasuki tahap pendataan calon pemilih, baik itu daftar calon pemilih tetap (DCT), daftar calon dari tunagrahita, dan juga calon pemilih khusus, dari pemilih pemula
adapun yang di isukan selama ini berkembang di tengah-tengah masyarakat, terkait pedataan pemilih dari kalangan orang gila, menurutnya pemahaman yang di adopsi oleh beberapa kalangan saat ini, itu keliru, karena sesuai aturan dari KPU pusat yang didata itu bukan dari kalangan orang tidak waras, namu dari golongan tunagrahita (mental retardation), atau yang sering di sebut memiliki IQ di bawah rata-rata.”kata Mohd Tasar.
“Kami berharap kepada masyarakat jangan mengasumsi pendapat yang tidak benar, namun tidak mau mempelajari, padahan bisa lihat dan dipelajari di internet apa itu tunagrahita, di internet ada beberapa penjelasan yang sangat jelas dan lebih mengarah terhadap referensi atau definisi terkait tunagrahita itu sendiri,” jelas Muhd Tasar.
Muhd Tasar, juga menjelaskan di kota Lhokseumawe, calaon pemilih dari kalangan tunagrahita yang sudah terdata mencapai seratus tujuh puluh sembilan orang (179) orang, bagi pemilih pemula, sampai saat ini KIP Lhoksemawe masih tetus melakukan pendataan secara keberlanjutan.
“Untuk pemilih pemula kita masih terus melakukan pendataan, karena mungkin ada beberapa pemilih pemula pada saat ini belum bisa melakukan perekaman E KTP, mungkin pada Januari atau bulan selanjut sudah bisa, mereka juga harus mendapatkan hak pilih, dan mereka juga masih bisa mendatar hak pilihnya di petugas penyelengara kecamatan (PPK), dalam daftar pemilih khusus (DCK),” papar Muhd Tazar.
Lanjutnya, saat ini KIP sedang giat-giatnya melakukan pendataan calon pemilih, dari semua lini, termasuk beberapa pemilih penderita penyakit dan harus berobat secara intensif, sehingga luput dari pendataan petugas, karena tidak berada di tempat saat petugas melakukan pendataan, dari itu pendataan terus berlanjut sampai nanti mendekati hari penguatan suara.
Dari itu KIP juga mengharapkan peran media untuk terus melakukan publikasi terkait tahapan pemilihan yang dilaksanakan KIP, atau melakukan kontrol sosialnya terhadap calon pemilih, yang saat ini belum terdaftar dalam calon pemilih, agar semua masyarakat mendapatkan hak pilihnya untuk mengusung calon yang mereka inginkan untuk sebagai legislatif,” demikian Muhd Tasar ketua KIP Kota Lhokseumawe.(SE).
Komentar