Banda Aceh | KameraBerita – Enam atlet rugby Aceh siap menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) tim nasional Indonesia ke SEA Games XXX/2019 Manila, di Jogyakarta.
Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) Aceh, Andry Agung kepada wartawan usai pelepasan atletnya berangkat ke Pelatnas oleh Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar di Banda Aceh Rabu (23/1/2019) mengungkapkan, sebanyak 18 atlet putra dan 18 atlet putri dari berbagai provinsi dipanggil PB PRUI untuk masuk Pelatnas tim nasional Indonesia.
Andry mengatakan, para atlet yang dipanggil ke Pelatnas tersebut termasuk diantaranya tiga atlet putri dan tiga putra dari Aceh.
Sebutnya, enam atlet yang dipanggil masuk Pelatnas terdiri tiga putra yakni Febri M. Sani, Munzahar, Ramdan Atika dan tiga putri yaitu Frilyanti Chairunisa, Sartinah dan Rini Fauza.
Terpilihnya atlet rugby Aceh masuk Pelatnas merupakan prestasi membanggakan, pasalnya kepengurusan PRUI Aceh baru berusia sekitar setahun terbentuk dan bersamaan diperkenalkan olahraga sepakbola asal Inggris tersebut di daerah ini.
Disebutkan, masuknya atlet tersebut ke Pelatnas juga menjadi modal bagi tim rugby Aceh menghadapi Pra PON dan lolos PON XX/2020 di Papua.
“Kepastian pemanggilan atlet kita terima pada tanggal 14 Januari melalui surat ketentuan Pelatnas dan pemanggilan atlet putra-putri Timnas Rugby Indonesia untuk SEA Games 2019, yang ditandatangani langsung Ketua Pimpro Timnas Rugby, HRG Radityo Gambiro,” ungkap Andry.
Ia menjelaskan, atlet Aceh dipanggil masuk Pelatnas oleh PB PRUI berdasarkan hasil kejuaraan nasional (Kejurnas) Rugby 29-30 September 2018 di Yogyakarta dan talent scouting (pantauan tim pemandu) tim nasional rugby Indonesia, 27 November 2018 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
“Selama dua bulan terakhir ini rugby Aceh telah melaksanakan pemusatan latihan daerah (Pelatda) Mandiri khusus untuk ke enam atlet tersebut,” ujarnya.
Ia menyebutkan Pengprov Rugby Aceh mengucapkan terima kasih atas dukungan selama ini dari KONI Aceh, PB PRUI, PT. Dunia Barusa dan seluruh stakeholder. (H A Muthallib)