Rusak Parah, Sepeda Motor Ragu-Ragu Lintasi Jembatan KUA Babahrot

Blangpidie | D’INVESTIGASI -Jembatan dengan panjang lima meter menuju Kantor Urusan Agama (KUA) yang berada di Desa Pante Rakyat, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami rusak parah. Saking parahnya, sepeda motor saja ragu-ragu untuk melintas.

Kepala KUA Babahrot, Khairuddin, Jumat (1/2) membenarkan bahwa jembatan diwilayah kerjanya sangat memprihatinkan. Kondisi itu sudah berlansung sangat lama, hingga belasan tahun belum juga dilakukan perbaikan.

Untuk menuju ketempat kerja, kata Khairuddin, para staf nya terpaksa memarkirkan kendaraan beberapa puluh meter dari lokasi KUA. Pasalnya, kendaraan sudah tidak berani melintasi jembatan itu. “Jangankan mobil, roda dua saja ragu-ragu untuk melintas,” ungkapnya.

Disebutkannya, jembatan itu rusak sekitar awal tahun 2007 lalu. Sudah beberapa kali dicoba membuat permohonan tapi tak kunjung juga diperbaiki. “Bukan hanya kami yang merasakan dampak rusaknya jembatan ini, sejumlah warga Babahrot yang akan melansungkan pernikahan ditempat ini juga ikut mengalaminya,” tutur Khairuddin.

Meskipun begitu, Khairuddin bersama dengan stafnya tetap menjalankan aktifitas sebagaimana biasanya meski dengan kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan tersebut. “Niat kami untuk bekerja dan melayani masyarakat untuk melansungkan urusan agama ditempat ini. Mengenai jembatan itu, semoga saja ada selusinya kedepan nanti,” ujarnya.

Terakhir Khairuddin menambahkan, sudah banyak mata yang menatap kondisi jembatan ini, namun belum ada tanda-tanda perbaikannya. Bahkan beberapa media juga sudah pernah mengekspos, juga tak kunjung terealisasi. “Kita berharap ada jalan terbaik untuk jembatan ini. Apalagi ukurannya hanya 4×5 meter, dengan biaya yang tidak terlalu besar,” demikian pungkasnya.

Terkait hal itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya, Muhibuddin ST mengaku sudah beberapa kali membuat usulan dan perencanaan untuk jembatan itu agar dapat dibangun kembali. Akan tetapi, masih terkendala dengan persoalan anggaran dan banyaknya program yang menjadi prioritas.

Meskipun begitu, pihaknya tetap mengusulkan untuk pembangunan jembatan itu. Apalagi biayanya tidak besar hanya sekitar Rp.200 juta untuk menyelesaikan jembatan beton dengan panjang 5 meter dan lebar 4 meter.

“Kita sudah melihat lansung bagaimana rusaknya jembatan itu. memang sudah sangat parah dan memprihatinkan. Apalagi jembatan itu merupakan akses satu-satunya untuk menuju KUA,” singkatnya. (D’Zal)

Komentar