Jebol dihantam Air, Irigasi Krueng Panto Ditangani Secara Darurat

Blangpidie| D’INVESTIGASI – Irigasi yang berada di kawasan Desa Krueng Panto, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), pada Minggu (20/1) pagi jebol dihantam air. Untuk penanganannya, Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) setempat telah melakukan perbaikan secara darurat agar arus air bisa mengalir ke sawah petani.

Kepala BPBK Abdya, Amiruddin, Selasa (29/1) membenarkan bahwa pihaknya hingga saat ini masih bekerja untuk memperbaiki Irigasi Krueng Panto yang jebol dihantam arus sungai. Untuk kelancaran proses penanganannya, BPBK menurunkan satu unit alat berat berupa exavator (beko) untuk memindahkan tumpukan material Irigasi yang hancur tersebut.

Pasca dihantam arus air, Irigasi Krueng Panto rusak parah. Sehari setelah kejadian itu, BPBK lansung melakukan perbaikan secara darurat dengan melibatkan unsur Muspika setempat beserta warga lainnya. Beberapa hari setelahnya, dinding pengaman Irigasi yang terbuat dari karung berisi pasir jebol kembali karena tidak kuat menahan arus air.

“Saat ini, kita terpaksa bekerja kembali untuk memperbaiki Irigasi itu. Apalagi, petani sangat membutuhkan air untuk menggarap lahan mereka,” kata Amiruddin.

Menurutnya, Irigasi tersebut harus segera diperbaiki secara permanen agar tidak rusak lagi. Apalagi bahan yang digunakan untuk menahan arus air sepanjang 30 meter lebih itu hanya menggunakan karung berisi pasir yang ditompang dengan bambu dan juga pohon pinang.

“Semoga saja bisa bertahan hingga akhir panen nanti. Tapi kita tidak bisa menjamin, karena arus air akan cukup deras kalau cuaca ekstrim kembali melanda,” demikian tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Nasruddin juga berharap agar Irigasi Krueng Panto yang mengaliri ratusan hektare sawah petani dalam kawasan itu bisa diperbaiki dengan permanen. Suplai air terbesar yang bisa dimanfaatkan oleh petani hanyalah dari Irigasi tersebut.

“Nanti kita akan sama-sama mencari solusi bersama instansi terkait lainnya agar Irigasi Krueng Panto dapat segera diperbaiki secara permanen,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas Pekerjaam Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Abdya, Din Armaya ST, menjelaskan, bahwa untuk perbaikan Irigasi Krueng Panto memang sudah dibuat perencanaanya sehari setelah kejadian. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada titik terang untuk proses penanganannya. Pasalnya, anggaran tahun 2019 sudah klop. Kemungkinan akan terlaksana pada tahun 2020 mendatang.

“Kita belum bisa memberikan kepastian untuk perbaikan Irigasi itu. Pasalnya, Irigasi itu harus dibangun baru kembali dengan menelan anggaran lebih kurang Rp.2 miliar. Memang harus ditangani dengan APBK, tapi harus kita lihat juga ketersediaan anggaran pada tahun depan nanti,” demikian singkatnya. (D’Zal)

Komentar