57 Geuchik Hadiri Pertemuan Lanjutan Hasil Bursa Inovasi Desa yang Sudah Berkomitmen

ACEH UTARA | D’INVESTIGASI- Sebanyak 57 Geuchik yang ada di Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara menghadiri acara pertemuan tindak lanjut hasil bursa di balai desa Kecamatan setempat ( 20/12/2018 ).

Ir Muhammad Ismail sapaan akrab Abi selaku Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa ( TA PMD ) Aceh Utara sesudah acara dimintai keterangan oleh media ini mengatakan dimana dalam acara hari ini dengan para kepala desa yang ada Kecamatan Baktiya, malakukan tindak lanjut hasil bersama inovasi desa yang kita buat beberapa waktu yang lalu. Dan disini juga kita melakukan tindak lanjut dari program Bupati dalam rangka membuat Aceh Utara menjadi meiting aicon, aiconnya adalah kambing.

“Kita sudah berangkatkan tim dari Aceh Utara ke Jedah untuk ikut exspo Jedah, exspo Jedah itu dalam rangka kunjungan Raja Salman beberapa waktu yang lalu ke Indonesia yang menjanjikan investasi sebesar 89 triliun. Juga di Jedah itu sudah dibentuk invesmen forum, forum pembisnis Timur Tengah dan kita Alhamdulillah termasuk sekda di dalamnya mewakili Aceh Utara untuk mengembangkan ekonomi di Aceh Utara.” Ujarnya.

Lanjutnya Abi rencana kita pada tahun 2019 ini ada beberapa dana yang akan kita kembangkan untuk kambing, salah satunya bantuan dari pengusaha Arab Saudi jadi pengusaha Arab Saudi itu dia akan memberikan kambing dan itu akan disedekahkan untuk rakya Aceh.

“Lahan kita sediakan, rencananya kita akan mmbuat lima titik salah satunya di Kecamatan Baktiya ini. Kemudian juga telah kita kembangkan di Lhok Sentang Kecamatan Lhoksukon dengan dana APBN dari kementrian dengan luas lahan 30 hektar untuk pengembangan kambing, kemudian juga kita akan mengembangkan kambing besar – besaran secara ekonomis di setiap Kecamatan yang ada di Aceh Utara sebanyak 27 Kecamatan, dalam hal ini kita nanti akan membuat klaster dan itu menggunakan dana desa dan Bapak Bupati akan membuat perbub untuk itu.” Jelasnya.

“Pemerintah Aceh Utara akan juga mensapot dana khusus, katakanlah untuk tenaga di lapangan atau tenaga ahli untuk pengembangan kambing ini, jadi kita kembangkan secara profesional, karena dalam hal ini kita harus mengikuti satu aturan yang ada di Timur Tengah yang namanya SASO sebuah standar seperti di kita yaitu SNI jadi kita ikuti seperti itu.”Jelasnya

Tambahnya dan sekarang Dinas Peternakan sedang menyusun DID dibuat secara profesional kemudian Pemda Aceh Utara akan mensapot dana dibidang itu dan tidak dibebankan pada desa.

“Stand kita ke Arab Saudi diantaranya Kambing, Sapi, dan Domba, disamping itu stand kita juga membawa rempah – rempah seperti cengkeh, pala, krupuk belinjo, dan pisang sale. Dan pasar di Timur Tengah sangat besar karena belum ada banyer yang masuk dari Indonesia ke Timur Tengah termasuk Aceh.” Imbuhnya.

Dan dalam hal ini Bupati Aceh Utara akan membuat Perbub tentang BUMG yang akan di jalankan di setiap desa yang ada di Kabupaten ini. Imbuh Abi Lagi.

Harapannya, Bagaimana dengan ada dana desa ini desa – desa yang ada di Aceh Utara harus mendonggrakkan perekonomian masyarakat dalam bentuk BUMG. Jadi, kendala selama ini kita tidak memiliki banyers. Misalnya selama ini masyarakat kita membuat produk kecil – kecilan seperti krupuk dan pisang sale itu skala kecil. Seperti kambing ini kita gerakkan dengan skala besar – besaran dan banyersnya sudah ada, ini akan menggerakkan roda perekonomian rakyat, makanya untuk segala program biar berjalan kita harus melibatkan rakyat dan bisa dilaksanakan. Harapnya.

Diakhir acara pantauan media ini kepala desa Rambong Dalam M.Yusuf membagi – bagikan susu kambing hasil dari program BUMG yang ada di desany kepada Sekda Aceh Utara yaitu Abdul Azis, SH,MH,MM dan timnya.

Dan sekalian pemilihan ketua BUMG Kecamatan Baktiya dipengujung acara pertemuan tersebut yang dihadiri puluhan geuchik yang ada di Kecamatan itu.

Dalam acara tersebut terut hadir Sekda Aceh Utara, Tim Ahli Pemerintahan,dan Muspika Baktiya.( SF ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *