Kecintaan Ulama Dunia Terhadap Indonesia: Sekaligus Kekhawatiran Perkembangan Radikalisme

Jakarta | KameraBerita – Ir. R. Haidar Alwi, MT dari kalangan Habaib, di Konferensi Persatuan Islam ke-32 di Iran (23 s.d. 26 November 2018), menyampaikan hasil wawancaranya dengan hampir 90 ulama dunia yang menyampaikan pesan bagi masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Relawan Nusantara Jokowi kepada Realitas Kamis, (3/1/2019).

1. Para ulama dunia sudah mengetahui adanya gerakan radikal di Indonesia. Gerakan radikal ini yang ditubjukkan sebagai salah satunya adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Setelah sekian lama melakukn gerakan memusuhi negara dn ideologi serta NKRI, akhirnya sampai pembubaran HTI oleh Presiden Jokowi. Tetapi diketahui hal itu tidak berarti HTI hilang dari muka bumi Indonesia.

2. Berdasarkan survei terakhir, jumlah pendukung radikalisme di Indonesia mencapai lebih dari 15 juta orang. Hal ini yang harus disikapi oleh pemerintah di tahun politik.

3. Presiden Jokowi sudah bertindak benar, sebagai satu-satunya Presiden yang berani membubarkan HTI, di mana HTI sudah ada sejak lama sementara tidak satupun Presiden sebelumnya yang berani membubarkannya. Oleh karenanya dan sepatutnya masyarakat Indonesia harus mendukung keputusan tersebut, sehingga akan diikuti pula pembubaran paham-paham yang non-Pancasila dan non-NKRI.

4. Paham radikal ini sudah masuk dalam kategori bahaya karena jumlahnya yang sudah sangat besar.

5. Para ulama dunia yang hadir di Teheran, Iran, yang 90% merupakan ulama Sunni, berpendapat Indonesia harus belajar dari sejarah. Irak hancur hanya dengan demo 172 orang di pinggiran Basrah, yang terus dimainkan sehingga terjadi benturan antara massa pro dan anti pemerintah.

6. Kejadian di Syria lebih mirip dengan di Indonesia, dimulai dengan gerakan anti-pemerintah yang menyebut pemerintah Syiah, pro-asing, anti-Islam, dan anti-ulama. Hal ini terasa dimainkan oleh pihak asing sehingga terjadi perang saudara, dan negeri yang seperti surga ini, hancur berkeping-keping. Kejadian ini sangat mungkin terjadi di Indonesia.

7. Para ulama dunia begitu sayangnya kepada Indonesia, memperingatkan saya untuk berhati-hati. Para ulama juga menyampaikan rasa cintanya kepada Presiden Jokowi, yang disebut sebagai presiden yang baik dan sederhana. Para ulama dunia mendoakan Presiden Jokowi terpilih kembali menjadi presiden untuk kedua kalinya.

8. Harapan ulama ini didasarkan pada keberadaan Indonesia sebagai negara yang mayoritas Muslim, di mana penduduk Islam Indonesia, secara hitung kasar, sebesar 1/7 dari keseluruhan umat Islam dunia. Jadi apabila umat Muslim dunia sekitar 1,4 miliar orang, maka jumlah umat Islam Indonesia kira-kira 200 juta orang.

9. Seluruh anak bangsa Indonesia harus bahu-membahu mempertahankan Indonesia dari serbuan orang-orang radikal yang tidak bertanggung jawab, yang tidak sadar bahwa mereka dimanfaatkan oleh antek asing, oleh kekuatan besar di belakangnya (di dalam dan luar negeri) untuk nafsu sesaat. Tujuan mereka adalah untuk menguasai dan menghancurkan Indonesia, supaya mereka bisa masuk dan mnguasai Indonesia.

10. Indonesia adalah potongan jannah (surga) yang ditaruh Allah di dunia. Semua disediakan oleh Allah di bumi Indonesia, tambang (batubara, emas) besar, tanaman juga bagus.

Saya, sebagai Penasehat Gerakan Jaga Indonesia, Sekretaris Dewan Penasehat Patriot Garuda Nusantara, Ketua Umum Relawan Nusantara Jokowi 2 Periode, Penanggung Jawab Tunggal Aliansi Relawan Jokowi, mengajak kita semua untuk berpikir logis, bahkan ulama dunia yakin “Indonesia bisa selamat dari serbuan radikal apabila Presiden Jokowi terpilih lagi”.(Rostani/iqbal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *