Irwanto, Kades Perkebunan Brussel Lari Ketika Akan Dikonfirmasi di Kantornya

Labura | metroinvestigasi.id – Kepala Desa ( Kades ) Perkebunan Brussel Kecamatan Merbau Kabupaten Labuhan Batu Utara ( Labura ) Sumatera Utara, Irwanto menghindar alias lari ketika akan dikonfirmasi,Kamis ( 02/04/2020 ).

Merasa yakin, diduga sebuah mobil Avanza Silver dengan Nopol BK 1705 YW yang beranjak sekira pukul 14.45 Wib dari Kantor Desa Brussel didalamnya adalah Irwanto, Kades Desa Perkebunan Brussel.

Sangat disayangkan,seharusnya Irwanto tidak mesti lari dari para awak media yang ingin mengkonfirmasi tentang suatu hal, tentu hasil konfirmasi nantinya akan membuat hasil berita yang aktual dan berimbang.

Joni S Wakil Direktur LSM TIPAN RI mengatakan,”  masih sebatas mau di konfirmasi Irwanto selaku Kepala Desa sudah lari atau menghindar dari wartawan, ada apa ya…? dengan situasi dan kondisi yang Irwanto alami. Padahal wartawan itu seharusnya sebagai mitra kerja, dan wartawan itu bukan untuk ditakuti, tapi kenapa ya…Irwanto malah menghindar,” sebut Joni S.

Berawal dari seorang warga berinisial K, di Dusun ll Desa Brussel yang sudah sepuluh tahun menjanda karena meninggalnya suaminya tidak pernah dapat perhatian dan bantuan dari Pemerintah Desa Brussel, akibatnya S anak K harus rela tidak melanjutkan sekolah ke SMP atau Sederajat karena beban ekonomi yang tidak mencukupi.

Belum sempat dikonfirmasi tentang K yang tidak pernah mendapat bantuan Pemerintah, Irwanto sudah lari atau menghindar dari pintu belakang.Namun Tuti, Sekdes dan salah seorang Kadus Desa Brussel berusaha menutupi,bahwa yang keluar lewat pintu belakang Kantor Desa bukan Irwanto.

Suryani, Ketua Srikandi Gerda Sakti Indonesia Kabupaten Labura sangat menyayangkan sikap atau perbuatan Irwanto yang terkesan tidak peduli dengan keadaan masyarakatnya, ” Irwanto selaku Kepala Desa mestinya tidak tutup mata dan tutup telinga, tidak mau tau keadaan warganya, Irwanto terbilang alergi terhadap wartawan, kalau tidak mampu untuk menyelenggarakan Pemerintahan Desa dengan baik, sebaiknya mundur saja dengan secara terhormat, dari pada masyarakat yang akan memaksanya untuk mundur,” ujar Suryani.” ( isur )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *