Jakarta | KameraBerita – Mulai Rabu (23/1/2019), personel Kodam Jaya akan mulai memetakan situasi pengamanan serta sosialisasi kepada masyarakat terkait MRT.
Menurut Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto, sosialisasi penting dilakukan agar masyarakat tahu cara menggunakan MRT sebagai transportasi umum.
Terlebih MRT merupakan transportasi baru yang ada di Indonesia.
“Jadi saya sampaikan pengamanan itu terdapat upaya pencegahan, pencegahannya ini bagaimana kita sosialisasikan ke masyarakat, jadi mulai besok pagi kita akan lakukan itu sehingga pada saat sebelum naik nanti pihak MRT akan menjelaskan ketentuan-ketentuan yang ada,” ujar Mayjen TNI Joni di Aula Ahmad Yani Makodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa (22/1/2019).
“Kemudian MRT juga akan memberikan brosur, gimana sih ketentuannya, dari pihak pengamanan sendiri kita akan belajar bagaimana mengamankan apabila terjadi emergency pada waktu di atas atau waktu di bawah,” imbuh Mayjen TNI Joni.
Mayjen TNI Joni menambahkan, pihaknya menyiapkan 100 personel tiap harinya.
Personel tersebut dibagi ke dalam dua shift.
Nantinya, bukan hanya ada personel Kodam Jaya saja yang akan ikut serta dalam rangkaian MRT selama uji coba berlangsung, tetapi juga masyarakat.
Untuk masyarakat yang hendak turut ikut rangkaian dalam uji coba ini dibatasi, yakni 500 orang perharinya untuk dua shift.
Namun Mayjen TNI Joni menjelaskan, jumlah ini masih dapat berubah.
Sebab, jumlah tepatnya baru akan diketahui setelah mereka terjun langsung ke lapangan pada masa uji coba MRT ini berlangsung.
“Makanya besok kita lihat dalam uji coba ini setiap rangakaian ini kita mau isi coba 50 prajutit, kemudian 250 masyarakat, satu hari bisa dua periode, dua angkutan, itu sekitar 600an,” jelas Mayjen TNI Joni.
Mayjen TNI Joni mengungkapkan kalau personel yang berjaga mengamankan nantinya.
“Ya ga usah lah, kita bisa monitor dari room,” pungkas Mayjen TNI Joni. (H A Muthallib)