Labusel | metroinvestigasi.id- Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Milano Sei Pinang yang berada di Dusun Aekbatu Selatan Desa Asam Jawa Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) menjadi sumber masalah.
Menurut warga setempat, Pabrik Kelapa Sawit PT Milano Sei Pinang itu telah mencemari udara di Dusun Aekbatu Selatan sekitarnya.
Bau busuk dan polusi yang dihasilkan pabrik tersebut diduga mencemari udara membuat setiap tarikan napas terasa berat dan tidak nyaman membuat masyarakat sulit mendapatkan udara segar.
“Selalu ada asap dan bau busuk yang mengganggu,” keluh warga dan berharap kondusi udara di Dusun Aekbatu Selatan sekitarnya bisa kembali normal.
Masalah ini bukan hanya menjadi beban pikiran warga Aekbatu Selatan saja akan tetapi banyak warga lainnya yang merasakan dampak buruk dari polusi udara ini.Mereka mengungkapkan pabrik tersebut telah mencemari udara dengan asap dan bau busuk limbah menyengat.
Hasan (62), warga Dusun Aekbatu Selatan menyuarakan kekhawatirannya. “Bau busuk dan asap dari PT Milano Sei Pinang bisa mempengaruhi kesehatan anak-anak mereka menambah panjang daftar keluhan warga terkait dampak negatif dari keberadaan Pabrik Kelapa Sawit tersebut,”katanya.
Warga Desa Asam Jawa lainnya mendesak pihak PT Milano Sei Pinang untuk bertanggungjawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Mereka meminta Perusahaan untuk segera mengevaluasi sistem operasionalnya dan mengambil langkah-langkah nyata mengurangi polusi udara.
Selain itu mereka juga berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan lebih tegas menegakkan aturan lingkungan dan menginginkan adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas industri serta memastikan semua perusahaan mematuhi standart yang berlaku.
Pantauan Wartawan dilokasi, Selasa (7/1/2025) sore memperlihatkan betapa PKS PT Milano mengeluarkan asap kehitaman membumbung ke udara merayap kearah pemukiman warga. Persoalan polusi asap dan bau busuk dari PKS PT Milano Sei Pinang telah berulang kali disorot berbagai media massa di Labuhanbatu Selatan namun sampai saat ini tidak ada perubahan.
Ketua LSM PKRN Labuhanbatu Selatan, Jonfiter Siahaan SH turut menyuarakan keprihatinannya. Jonfiter Siahaan menegaskan tindakan segera perlu diambil demi kesehatan warga masyarakat.
“Kami siap mendukung langkah-langkah warga dan Pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya menegaskan komitmennya untuk mendampingi warga dalam mencari solusi terbaik.
Jonfiter Siahaan melihat masalh ini sebagai contoh nyata dari dampak buruk industri terhadap lingkungan jika tidak diawasi dengan baik.
Dia juga menyerukan perhatian lebih terhadap pengawasan dan penegakan hukum disektor industri khususnya daerah-daerah yang rentan terhadap pencemaran.
Manajer PT Milano Sei Pinang, Guruh, tidak menanggapi konfirmasi lewat WhatsApp terkait keluhan warga.
Sedangkan anggota DPR Labuhanbatu Selatan, Zahrul Nasution ketika diminta tanggapannya, Selasa, (7/1/2025) mengatakan akan menyampaikan keluhan masyarakat tersebut ke Pimpinan DPRD Labuhanbatu Selatan.
“Iya bang nanti saya sampaikan kepada Romadhon Wakil Ketua DRPD Selatan,” katanya singkat.
(Frans Matta)
Komentar