SERGAI | METRO INVESTIGASI -Sebanyak 250 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk Program Sembako/ Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) selama ini tidak ada permasalahan.
Demikian dijelaskan Herawati (44) pengelola E-Warong Kube PKH, Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin kepada wartawan Kamis (27/8) sore.
“Penyaluran Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 250 KPM pada Senin tanggal 10 Agustus 2020 semua berjalan lancar dan sembako juga keadaan bagus. Setibanya, tanggal 25 Agustus 2020 datang seorang KPM mengaku beras berjamur diduga tidak layak konsumsi bahkan sebagian sudah dimasaknya dan ia minta ganti, ya tetap kami ganti,”lanjutnya.
Terkait penitipan bantuan ini di warung Sumarni di Desa Ujung Rambung, sebut Herawati, merupakan permintaan para KPM agar mereka dekat mengambilnya tanpa ada paksaan.
“Ini merupakan permintaan para KPM disini, selama 5 bulan ini di Ujung Rambung tanpa ada paksaan,”jelasnya lagi.
Terakhir, Herawati didampingi sejumlah ibu-ibu KPM menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan perjuangan Ketua DPRD Sergai, dr. M. Riski Ramadhan Hasibuan, SH, SE yang peduli dengan PKH Kabupaten Sergai.
“Terimakasih Ketua DPRD pak Riski, bagus kok berasnya pak,”ucapnya serentak.
Ditambahkan seorang KPM Samsini (54) warga Dusun I Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Sergai kepada wartawan mengatakan dirinya menerima beras Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah 5 kali dan tetap pengambilannya di E-warong Herawati tidak pernah ada kendala.
“Beras yang saya terima selama ini bagus dan layak konsumsi, tak pernah ada yang berkutu maupun berjamur,”bilangnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Sergai H. Ifdal, S. Sos, MAP menjelaskan setelah kita mendatangi langsung lokasi terkait adanya ditemukan beras berjamur menurut pengakuan dari E-warong itu, ternyata setelah 15 hari penyaluran, 1 orang KPM yang mendapatkan beras diduga tidak layak konsumsi baru melaporkan bahkan beras sudah berkurang atau telah dimasaknya.
“Kejadian ini diharapkan menjadi pembelajaran dan e-warong harus tertib melayani KPM, selanjutnya juga kita akan berkoordinasi dengan pihak Bank Mandiri,”ujarnya.
Setelah dikonfirmasi seorang KPM penerima Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Saharuddin alias Ucok (48) yang mendapatkan beras diduga tak layak konsumsi mengaku dirinya memang menerima bantuan tersebut selama 15 hari lalu.
“Berasnya sudah kita masak juga, tapi saya gak pernah bilang anakku sakit karena beras tersebut mungkin saja karena yang lain. Tapi bisa jadi beras itu berjamur kena air, dan berasnya sudah diganti E-warong kok,”bilangnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Sergai dr Riski Ramadhan Hasibuan saat dikonfirmasi kepada wartawan melalui perpesan WhatsApp berharap bantuan yang diberikan kepada rakyat harus benar-benar dilihat kualitasnya dan setelah dicek temuan beras tak layak konsumsi di Pantai Cermin hanya salah paham.
“Diminta kepada Dinas Sosial maupun pendamping PKH bisa berkoordinasi yang baik, sehingga apapun bantuan yang turun kepada masyarakat harus benar-benar sesuai dan tepat sasaran,”tegasnya.(maren)