BENGKALIS | D’INVESTIGASI- Pengurus PWI Bengkalis yang baru masa bhakti 2018-2021, hari ini Senin (17/12) tahun 2018 resmi dilantik ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang, di Balai Kerapatan Wisman Daerah Sri Mahkota Bengkalis.
Adapun tema yang diangkat “PWI Bengkalis bermartabat dan berintegritas”. Pelantikan dihadiri Bupati Bengkalis Amril mukminin, Sekda Bustami Hasyim, ketua Umum PWI pusat Atal Sembiring Depari, Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang serta rombongan, Kejari yang mewakili, Kapolres yang mewakili, Dandim 0303, forkopimda, tokoh masyarakat, LAM, serta undangan lainnya.
Dalam kata sambutan ketua PWI Bengkalis Alfisnardo, mengatakan atas nama pribadi dan seluruh pengurus serta anggota PWI Bengkalis periode 2018-2021, menyampaikan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah menghadiri acara ini.
Tidak luput ia menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah serta mitra kerja lainnya. Mudah-mudahan sinergitas kerja sama antara PWI Bengkalis dengan pemerintah Bengkalis terjalin dengan baik. PWI sebangai organisasi tertua tetap akan menjalin persaudaraa dengan sesama insan pers yang ada.
“Jurnalis Ibarat sapu lidi jika bersatu akan terjadi kekuatan yang sempurna. Namun itu semua tetap mengedepankan profesionalitas dan patuh kode etik jurnalisme” urai ketua Alfis.
“Perlu kita ketahui bersama ketika mencalonkan diri menjadi ketua PWI, salah satu program kerja atau visi dan misi yang saya tawarkan ke rekan-rekan wartawan yakni mengadakan UKW di Bengkalis. Dan juga menjadikan PWI Bengkalis menjadi wadah wartawan yang bermartabat dan santun” ujar ketua menutup.
Sementara sambutan PWI Riau Zulmansyah Sekedang mengharapkan. kepengurusan PWI yang baru dikukuhkan untuk melaksanakan amanah. Sama seperti yang disampaikan ketua yang dilantik, semua wartawan ibarat lidi-lidi yang bersatu. Apabila lidi menjadi satu pasti kekompakan wartawan akan mampu menghadapi hambatan. jika kita satu akan tercipta kekuatan yang baik.
Ada yang menarik ketika terjadi pemilihan ketua PWI Bengkalis, dan menurut hemat kami diseluruh kabupaten/kota di Riau rangkaian pemilihan ketua awalnya segit. Seperti yang terjadi di Bengkalis awalnya pemilihan lumayan segit dimana dua calon dalam dua kali perhitungan suara kedua calon sama-sama mengumpulkan suara yang sama. Namun terjadi lobi-lobi tim kedua calon dan disepakati Alfisnardo jadi ketua terpilih menang secara aklamasi, tandas ketua PWI Riau.
“Ingat dan amalkan undang-undang pers dan kode etik jurnalistik. Jaga silahturahmi antara wartawan dengan mitra kerja dari eksternal jika menyimpang dari koridor jurnalistik maka kita wajib membina wartawan tersebut sehingga tetap patuh terhadap undang-undang Pers dan kode etik jurnalistik,” imbuh Zulmansyah.
Sementara sambutan ketua PWI Pusat Atal Sembiring Depari, memaparkan, kepungurusan PWI Bengkalis yang dikukuhkan lumayan banyak dan mudah-mudahan seluruh anggota tetap solid dan kompak. Kemajuan jaman digital di jaman now sering publik salah memahami karya tulis, mana yang karya tulis mana hoax.
“Pers ada aturan dan koridor yang harus di taati dan itu semua sudah dipahami bersama. Karena jurnalistik ada arti dan rasa. Sebagai jurnalistik kita dituntut loyalitas dengan karya tulis yang benar dan berimbang kepada publik”, kata ketua PWI Pusat.
Jalin hubungan dengan pemerintah dan kita mendorong pemerintah daerah membangun melalui publikasi media. Pers memiliki posisi strategis dalam informasi massa, Pendidikan kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol sosial. Hanya wartawan yang menjadi wasit berita hoax. Ketua yang baru di lantik perlu memahami makna apa yang ditulis Rosihan Anwar, “jika jurnalistik jatuh ke tangan yang tidak berkompeten maka karya tulis akan mati”, ungkap Atal, mengakhiri.
Diwaktu yang bersamaan Amril Mukminin Bupati Bengkalis menuturkan, anggota PWI Bengkalis yang baru dilantik agar tetap bisa bersinergi dengan pemerintah daerah, dalam memajukan pembangunan daerah.
“Pemerintah mengharapkan PWI Bengkalis menjadi contoh dan teladan bagi jurnalis lain, baik dalam melaksanakan kerja jurnalisnya maupun kode etiknya”, jelas Bupati.
“Kedepan kita menginginkan wartawan senantiasa memupuk persaudaraan antara sesama jurnalistik di setiap daerah . PWI melaksankan edukasi sehingga wartawan memahami kode etik jurnalistik,” kata Amril Mukminin. (Tonagan)