Simalungun | metroInvestigasi.id- Kantor Pangulu Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, digeruduk oleh puluhan warga pada Jumat (03/01/2025). Aksi tersebut dipicu oleh dugaan penyelewengan dana desa, terutama terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang belum diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Bambang Surya Siregar, Bendahara Nagori, mengungkapkan bahwa hingga Desember 2024, dana BLT dan dana untuk pembangunan irigasi di Huta II belum disalurkan. Saat diwawancarai wartawan, Bambang mengakui bahwa selain BLT, ada sejumlah dana desa lainnya yang telah ditarik dari rekening, dengan nilai total mencapai Rp120 juta hingga Rp144 juta. Namun, hingga saat ini, kegiatan yang direncanakan belum terlaksana.
Permasalahan ini memicu kemarahan warga, terutama KPM yang sangat berharap pada pencairan BLT. Salah seorang warga, Haidir, menyatakan kekecewaannya. “Dananya sudah ada dan sudah ditarik dari rekening, tapi sampai sekarang belum diberikan. Ini sangat mengecewakan,” ujarnya.
Dalam musyawarah yang diadakan untuk membahas persoalan tersebut, Pangulu Nagori Banjar Hulu, Kardianto, tidak hadir. Beberapa warga mencoba menghubungi melalui ponselnya, namun tidak mendapat respons.
Situasi ini memunculkan desakan dari warga agar pihak berwenang segera mengusut dugaan penyelewengan dana desa tersebut. Mereka berharap ada transparansi dan pertanggungjawaban dari pemerintah nagori.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pangulu Nagori Banjar Hulu terkait absennya dalam musyawarah maupun dugaan penyelewengan dana desa tersebut.
Rep: H. Dbk
Komentar