Diduga Mafia BBM Bersubsidi Merajalela Di SPBU Cikampak Labuhanbatu Selatan

 

Labusel | metroinvestigasi.id- Para mafia BBM bersubsidi jenis solar dan Partalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14.214.215 Cikampak Kecamatan Torgamba Labuhanbatu Selatan diduga telah merajalela, meski sudah menjadi perhatian masyarakat luas dengan gencarnya pemberitaan media online namun praktik BBM ilegal tersebut masih tetap berlanjut.

Buktinya Senin pagi (22/4) mobil Kijang BK 1746 XJ dua kali melangsir BBM Pertalite bersubsidi di SPBU Cikampak tersebut.

Menurut sumber mobil Kijang tersebut hanya dalam waktu 40 menit saja sudah berhasil melangsir Pertalite sebanyak dua kali. Pertama Jam 07:10 Wib dan yang kedua kalinya Jam 07 49 Wib disebut-sebut pemiliknya berinisial MN yang rumahnya hanya 100 meter dari SPBU Cikampak.

Sepertinya, patut diduga ,antara mafia BBM dan pihak SPBU telah menjalin kerjasama yang baik sehingga tidak perduli dengan pemberitaan yang menyoroti praktek ilegal tersebut.
Media online sepekan terakhir gencar menyoroti praktik mafia BBM bersubsidi di SPBU Cikampak tidak menjadikan para mafia gentar.malah semakin merajalela

Sumber yang tiap hari berada dilingkungan SPBU Cikampak mengatakan bahwa MN melangsir BBM Pertalite pada pagi dan sore hari diperkirakan mendapat jatah 20 jerigen atau 600 liter setiap harinya.

Info dari Sumber yang enggan disebut namanya mengatakan sering memergoki MN mengantarkan BBM Partalite ke arah Ujung Gading Padang Lawas Utara yang berbatas Labuhanbatu Selatan.

Lembaga Bantuan Hukum Kontributor & Wartawan (LBHK-W) Cabang Labuhanbatu Selatan, Arden Frans Simarmata, saat ditemui di Cikampak, mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan informasi masyarakat tentang permainan BBM bersubsidi di SPBU Cikampak.

Dugaan Permainan BBM bersubsidi, jelas-jelas sangat merugikan warga dan pemerintah. APH seharusnya segera mengambil tindakan tegas jangan pula tidak perduli.kata narasumber ,seraya mengakhiri pembicaraan nya dengan jurnalis metro investigasi.

” Saya merasa risih jika masyarakat berasumsi negatif seolah-olah ada pembiaran APH , terhadap permainan BBM bersubsidi di SPBU Cikampak. Kita tidak sudi muncul asumsi demikian,”ujar Frans Simarmata.

Ditanya tentang adanya asumsi para pihak yang mengatakan BBM jenis Pertalite bukan termasuk yang disubsidi Pemerintah ? Frans Simarmata dengan tegas menjawab bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, pada bulan Maret 2023 di Jakarta menjelaskan bahwa pembelian BBM bersubsidi menggunakan QR Code sebagai syarat dari Pertamina untuk menyalurkan BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

“Jangan berasumsi, baca berita nasional”, kata Frans Simarmata seranya menyebutkan BBM sebagai produk yang di subsidi pemerintah jenis bahan bakar hanya ada dua jenis, Pertalite dan Bio solar, papar AF.simarmata, makanya konsumen dan penggunanya harus terdata, juga mmiliki QR.
(TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *