MEDAN | D’INVESTIGASI–Lapangan Sepakbola Rengas Pulau tak mampu menampung ribuan umat Muslim yang menghadiri Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1440 H, Senin (3/12). Meski tempat yang disediakan tak cukup untuk menampung seluruh jamaah yang hadir namun peringatan hari kelahiran Rasullah berjalan dengan penuh khidmat mendengarkan tausiah yang disampaikan Al Ustadz Muhammad Nur Maulana.
Warga tampak sangat antusias mengikuti peringatan maulid yang digelar Pemko Medan tersebut. Sejak pagi mereka telah berkumpul di lapangan menunggu acara dimulai. Jumlah warga terus bertambah sehingga tempat yang disediakan tak mampu menampung seluruh jamaah. Meski pun tidak sedikit warga yang berdiri karena tidak dapat tempat namun mereka tetap antusias mengikuti maulid hingga berakhir.
Selain ribuan warga, maulid turut dihadiri Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH didampingi Ketua TP PKK Kota Medan Hj Rita Maharani SH, Wakil Wali Kota Ir H Akhyar Nasution MSi bersama Wakil Ketua TP PKK Hj Nurul Khairani Lubis, Sekda Kota Medan Ir H Wirya Alrahman MM, unsur Forkopimda Kota Medan, Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Ramli, anggota DPRD Medan Mulia Asri Rambe, tokoh masyarakat, tokoh agama, alim ulama, pimpinan OPD serta ibu-ibu pengajian.
Dihadapan ribuan jemaah yang didominasi kaum ibu, Wali Kota dalam sambutannya mengajak semua untuk merefleksikan kembali tentang kesejarahan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul akhir zaman, Wali Kota mengatakan, ada 4 sifat yang diberikan Allah SWT kepada Rasullah yakni shididiq (benar), amanah (dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan).
“Sifat-sifat inilah yang seharusnya kita sebagai umat Muslim harus meneladainya,” kata Wali Kota.
Mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan itu selanjutnya berharap agar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diperingati setiap tahunnya, tidak hanya jadi seremoni semata. Sebab, banyak makna yang bisa diambil dari peringatan hari kelahiran suri teladan umat Muslim tersebut.
“Nabi Muhammad telah meletakkan dasar-dasar Islam dalam berbagai perspektif dan kebutuhan zaman. Tugas-tugas itu masih harus dilanjutkan sampai kapan pun dan dimana pun. Untuk itu mari kita jadikan ajaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai acuan untuk lebih menggerakkan revolusi mental sehingga agenda-agenda nasional dan segala amal saleh yang kita laksanakan benar-benar memabwa perubahan yang nyata dalam kehidupan kita,” ungkapnya.
Tidak itu saja tambah Wali Kota lagi, ajaran dan ketelanadanan Rasullah SAW juga dapat dijadikan sebagai upaya pemantapan tujuan kehidupan bernegara, menguatkan mental dan karakter bangsa. Termasuk, upaya percepatan perwujudkan Kota Medan yang multikultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius.
Selain mengucapkan selamat memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Wali kota juga berharap agar semua mendapatkan hikmah karena perjuangan Rasullah dalam menghadirkan peradaban yang seindah seperti sekarang ini jelas bukan perjuangan yang mudah. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan rasa syukur dan terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan sesuai dengan apa yang beliau ajarkan,” harapnya.
Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH mengajak semua untuk menjadikan ajaran dan keteladanan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai acuan lebih menggerakkan revolusi mental, sehingga semua agenda nasional serta segala amal shalih yang dilaksanakan selama ini benar-benar membawa perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu Ustadz Nur Maulana dalam tausiahnya yang berdurasi sekitar dua jam itu, mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk senantiasa memuji Allah SWT atas limpahan nikmat dan rahmat yang telah telah diberikan. Kemudian mengingatkan untuk senantiasa mengikuti ajaran dan teladan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai tuntutan maupun panutan dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita senantiasa mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah SWT. Dengan memperbanyak syukur, niscaya Allah SWT akan menambahkan nikmat tersebut. Jangan banyak mengeluh dan jangan pernah sekalipun meninggalkan shalat lima waktu,” pesan Ustadz Maulana.
Di samping itu pentausiah kelahiran Makasar, Sulawesi Selatan tersebut mengingatkan agar semua selalu memuliakan anak yatim piatu sebagaimana yang dilakukan Rasullah SAW selama masa hidupnya. Menyikapi saat ini tahun politik, ustadz yang identik dengan ucapan “jamaah oh jamaah” berpesan agar semua memaknai perbedaan dalam berpolitik secara dewasa. “Jangan sampai perbedaan menjadikan perpecahan diantara kita!” pungkasnya.
Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Al Ustadz H Madkasad Lubis SPDi. Setelah itu dilanjutkan dengan laporan yang disampaikan Asisten Pemerintahan dan Sosial Setdako Medan Musadad Nasution. Usai sambutan Wali Kota diteruskan dengan tausiah Al Ustadz Nur Maulana.
Di saat tausiah berlangsung, suasana haru sempat dirasakan para jamaah yang hadir, termasuk Wali Kota dan Ketua TP PKK Kota Medan karena Ustadz Maulana memanggil belasan anak yatim piatu yang hadir di acara maulid tersebut. Bocah yatim paitu yang kehilangan bapak dan ibunya ikut berdoa di atas panggung sambil menangis bersama sejumlah ulama dan Ustadz Maulana karena teringat kedua orang tuanya telah tiada. Dengan mata memerah dan berair, Wali kota dan Ketua TP PKK selanjutnya memberikan uang tali asih kepada belasan anak yatim piatu usai doa. (ft)