Kelola Anggaran Hingga 1,6 M, Nagori Talun Rejo Bangun Jalan Rabat Beton Diduga Asal Jadi

 

Simalungun | metroinvestigasi.id – JKelola Anggaran Hingga 1,6 M, Nagori Talun Rejo Bangun Jalan Rabat Beton Diduga Asal Jadi.

Jalan Desa yang sangat dinantikan oleh warga masyarakat untuk fasilitas mobilisasi dalam kegiatan sehari-hari untuk menunjang sarana dan prasara pertanian atau percepatan kebutuhan masyarakat setempat.

Hadirnya Dana Desa sebagai penunjang percepatan pembangunan lingkungan pedesaan sangat diharapkan oleh seluruh lapisan masyarakat, jumlah anggaran Dana Desa yang digelontor ke desa pun tidak sedikit bahkan mencapai angka hingga Rp.1.6 Milyar / tahun.

Salah satu contoh desa yang menerima anggaran Dana Desa hingga Rp.1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta rupiah ) adalah Nagori (Desa.red) di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun,Sumut.

Waw!!! Angka yang fantastis bukan?
Angka yang cukup menggiurkan ini dapat membuat pejabat pemerintah desa gelap mata. Tak ayal, cara licikpun akan dilakukan untuk meraup pendapatan untuk mempertebal uang saku dari hasil manipulasi data atau kualitas pengerjaan dalam pembangunan desa.

Hal ini ditemukan metroinvestigasi.id di Nagori Talun Rejo Jalan Masjid Huta VI pada hari Senin (30/09/2024) sekira pukul 13.00 Wib, pembangunan Jalan Rabat Beton yang diduga kuat tidak sesuai standar pengerjaan.

Jalan rabat beton yang seharusnya mencapai ketebalan 15 sentimeter        dimanipulasi dengan urukan pasir di atas landasan plastik dasar bidang kerja, hal ini diduga kuat adalah perintah Kepala Desa Talun Rejo.

Kuat dugaan, sistem pengerjaan ada unsur kesengajaan dalam meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan cara licik yang di lakukan oleh oknum Kepala Desa.

Salah seorang pekerja di lokasi yang sempat dimintai keterangan oleh metroinvestigasi.id mengatakan, ketebalan yang seharusnya adalah 15 cm, namun tak kala di tanya mengapa di tambahkan pasir uruk,? pekerja tersebut terkesan bungkam.

“Lima belas sentimeter pak ketebalannya,” kata warga yang merangkap jadi pekerja.”Aku cuma kerja pak, kalau pengawasnya saya tidak kenal,” tambahnya seolah tidak mengetahui apapun.

Patut disayangkan, warga yang seharusnya dapat bekerja sama untuk membangun justru terlibat dalam konspirasi dalam perbuatan yang dapat merugikan desa bahkan keuangan negara.

Tampak dalam papan informasi proyek, pembangunan rabat beton jalan mesjid huta VI bersumber dari anggaran dana desa 2024 dengan pagu total anggaran Rp.96.760.000,- (sembilan puluh enam juta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah)

Bangunan rabat beton di huta IV dapat menjadi barang contoh, betapa mirisnya seorang kepala desa justru tidak tanggap bahkan tidak cermat dalam mengelola anggaran dana desa.

Hal ini menjadi pertanyaan serius, bahkan perhatian khusus kepada pemerintah desa talun rejo yang mana di duga kuat melakukan manipulasi pembangunan rabat beton yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pengerjaan yang merugikan keuangan negara.

Terpisah, Waris selaku kepala desa talun rejo sempat di temui wartawan guna untuk di mintai keterangan, namun waris mengatakan untuk ketemu di kantornya pada hari selasa (01/10/202).

Patut disayangkan, Waris terkesan menghindar saat akan di konfirmasi di kantornya, menurut keterangan staf kantor waris masih berada di Mapolsek perdagangan, setelah di konfirmasi ke polsek peradangan ternyata Waris tidak berada di tempat.(Blk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *