Simalungun | metro investigasi.com — pernyataan Kardiman, operator aliran air bersih Tirta Lihou Nagori pematang gajing hanya omdo, alias omong doang. Hal ini di buktikan oleh pernyataan Sunarno, pangulu (kepala desa/red) pematang gajing yang mengatakan hingga sore ini belum mengalir.
Seperti telah di beritakan di edisi sebelumnya, jika aliran air bersih tidak jalan maka warga pemakai air Tirta lihou harus tetap mengunakan air sungai yang sangat kecil dan keruh. Hingga kini persoalan penanggulangan air bersih masih menjadi masalah utama bagi warga nagori pematang gajing.
Dalam pertemuan yang di gelar di balai desa Senin (18/03) kemarin, pembahasan terasa masih sangat alot, alias rumit. Pernyataan yang di lontarkan oleh ss (51) yang mengatakan, operator hanya seenak perutnya untuk menyikapi persoalan pelanggan, saat iuran dan pendistribusian lancar Kardiman di nilai sibuk dengan pekerjaan utamanya hingga melalaikan tugasnya sebagai orator mesin dan teknisi.
“Jangan seenaknya aja, ketika ada masalah tinggal bilang mengundurkan diri,” katanya.
Pertemuan yang di ketahui atas undangan Dewi darma, bendahara Tirta lihou seolah hanya mempertontonkan dagelan yang tidak berujung, hal ini juga sempat menjadi perhatian SM (55), pelanggan Tirta liho yang lain. Dirinya menilai, pertemuan ini bertujuan sebagai ajang diskusi masalah aliran air bersih telah terhenti sejak dua pekan lalu. Tapi ternyata hanya tontonan yang sangat memalulan, ” saya datang kemari untuk mengetahui apa penyebab putusnya aliran air bersih, bukan melihat tangisan dan kegaduhan lalu pergi begitu saja.” Katanya.
“Yang saya dan kawan – kawan lain inginkan air secepatnya memangalir kerumah masing – masing, karena itu merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tawar. Jika memang harus ada pengutipan lagi untuk jalannya air, jika tidak memberatkan, kami akan bersedia.” Tambahnya.
Di ketahui, permasalah pokok sebenarnya dari masalah listrik yang terputus. menurut Arfan, petugas pelayanan teknik, “persoalannya adalah, KWA meter pompa air terbakar, dan saat ini masih dalam perbaikan. Tapi hari ini kWh meter akan kami pasang kembali setelah pengiriman sampai.” Katanya di hadapan 70 pelanggan.
Tidak cukup disitu, Kardiman juga menunjukkan secarik kertas atas pengunduran dirinya, sambil meneteskan air mata ,” saya sudah tidak sanggup lagi, karena saya sudah semngkin tua dan pekerjaan saya sekarang sudah tambah jauh.” Tutupnya.
Pernyataan Kardiman yang terkesan berbelit -belit, karena sempat mengatakan, jika ganti meteran air akan berjalan normal tapi derasnya kurang, sampai berdalih sibuk kerja karena pindah kantor yang semangkin jauh.
Tak cukup di situ, kardiman juga ungkapkan kalau dirinya selalu mengahdirkan rapat kecil di kantornya sampai mengatakan sudah ketuan dan takut kencing darah karena kelamaan mengabdi mulai tahun 1997,” katanya.
Setelah di lakukan penelusuran melalui no pelanggan rekening listrik bernomor 121120348490 dengan nama, generator air minum. Terlihat total tunggulan sebesar Rp 6.084.661,- terbilang enam juta delapan puluh empat ribu enam ratus enam puluh satu rupiah, untuk tagihan bulan februari – Maret 2019.
Ternyata Tirta lihou menunggak tagihan listik. Anehnya, salah seorang petugas pelanyanan technik mengatakan, kmw meter dalam perbaikan. Kuat dugaan, Kardiman telah melakukan konsfirasi busuk dengan Arfan, petugas pelayanan tehnik untuk membohongi pelanggan. (Ag)
Komentar