Camat Pematang Bandar Angkat Bicara Soal Indikasi Penyimpangan Rabat Beton Nagori Talun Rejo

 

Simalungun | metroinvestigasi.id — Pembangunan Rabat Beton Jl Masjid Huta VI Nagori Talun Rejo menjadi sorotan dan menuai kritikan pedas dari Pahot Halomoan Siregar Camat Pematang Bandar.

Berawal dari pemberitaan yang di muat metroinvestigasi.id pada edisi Selasa (01/10), tentang Anggaran belanja Nagori Rejo Hingga 1,6 milyar bangun jalan rabat beton asal jadi.

Pasalnya Waris selaku Kepala Desa Talun Rejo 3 Periode Terkesan melecehkan propesi Jurnalis, yang mana waris sempat di temui awak media di Nagori Kandangan untuk dimintai keterangan terkait banguan rabat beton yang diduga kuat sarat penyimpangan.

Namun waris mengatakan untuk bertemu esok hari di kantornya, ” besok saja pak kita ketemu di kantor,” kata waris, Senin (01/10/2014).

Patut di sayangkan, waris terkesan berkelit untuk tidak dapat bertemu dengan alasan ada urusan di kantor polsek perdagangan, setelah di konfirmasi ke Mapolsek perdagangan ternyata Waris di duga berbohong. Hingga akhirnya waris blokir No WatsApp wartawan.

Hal ini mendapat kritikan Pedas dari Camat Pematang Bandar pada Kamis sore sekira pukul 16 30 Wib, di Gunung Malela.

Di katakan “tidak selayaknya seorang Pangulu bersikap demikian, menghindar dari teman-teman wartawan. apa Lagi sampai memblokir No telepon wartawan, itu sangat tidak profesional,” katanya

Camat Pematang Bandar juga membenarkan ada pengerjaan rabat beton di Nagori Talun rejo, ” Yaa.. benar ada kegiatan pembangunan rabat beton di Nagori Talun Rejo, Saya selaku camat pematang bandar hanya pembina, jika ada temuan itu ranahnya inspektorat dan APH,” jawab Pahot ketika di mintai tanggapan terkait dugaan penyimpangan dalam pengerjaan rabat beton Nagori Talun Rejo.

” Waduh!!! ini sudah sangat luar biasa, padahal kerjaan ini sangat mudah, kenapa itu di biarkan oleh pangulu, karena bisa merugikan. Kalau memang tidak paham baiknya beli aja beton redymick,” jawab Camat Pematang Bandar usai melihat rekaman Vidio dalam pengerjaan rabat beton.

“Saya juga tidak mau terlalu mencampuri kegiatan pangulu, karena mereka yang mengelola anggaran, jika memang ada temuan saya juga minta kepada rekan media untuk menyoroti kinerja pangulu dan minta untuk dapat menciptakan hubungan kemitraan dengan baik,” katanya.

“Jangan lari dan menghindar dari kawan-kawan wartawan seolah di tagih hutang,” imbuhnya.

“Apa salahnya untuk bertemu dan jawab jika ada pertanyaan tidak perlu lari dan menghindar kalau ada wartawan datang,” ucap Camat Pematang Bandar. (BLK)

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar