Sejumlah Kalangan Menilai : KPU Kota Gunungsitoli Enggan Laksanakan Sosialisasi Kolom Kosong

 

Gunungsitoli|metroinvestigasi.id –Minimnya sosialisasi Kolom Kosong oleh KPU Kota Gunungsitoli sebagai penyelenggara Pilkada pada tanggal 9 Desember ini, di kuatirkan tingkat partisipasi pemilih rendah.

Ucapan ini disampaikan oleh Efrizal Caniago ketika memberikan konfirmasi kepada Media, sebagi salah satu Penggerak Barisan Relawan Kolom Kosong (BARAK) di Kota Gunungsitoli, beliau sangat mengapresiasi terbentuknya BARAK, Selasa (16/11/2020).

Mereka menilai KPU Kota Gunungsitoli terkesan cuek dan masa bodoh dengan sosialisasi pasangan calon Tunggal dan Kolom Kosong.

Mereka menduga ada nya permainan dengan pihak Paslon sebelah dan KPU Kota Gunungsitoli bermain mata, sehingga merasa tak perlu lagi ada sosialisasi khususnya kolom kosong di daerah Pemilihan Kota Gunungsitoli.

Hal senada juga diakui oleh mantan ketua KPU Kota Gunungsitoli Sokhiatulo Harefa, saat awak media mencoba konfirmasi hal tersebut via seluler, Rabu yang lalu (4/11).

” Ia mengatakan bahwa, sepengetahuan saya belum ada sosialisasi dari kawan- kawan KPU soal Paslon tunggal dan kolom kosong kepada masyarakat Pemilih, ” andai sudah dilakukan sosialisasi dikelompok masyarakat mana ? dan kapan ? terlihat sepi-sepi aja koq,” tandasnya.

Mantan ketua KPU juga mengatakan dengan minimnya sosialisasi, paslon tunggal dan Kolom Kosong dan tambah lagi situasi covid-19 yang masih belum usai, dikhawatirkan akan berpengaruh pada tingkat partisipasi masyarakat pemilih.

” Saya belum lihat strategi apa yang dilakukan KPU Kota Gunungsitoli agar pilkada di kota ini berkualitas dan tingkat partisipasi masyarakat untuk memilih cukup tinggi.” Jangan lupa bahwa ada segmen pemilih pemula yang sangat rentan tingkat partisipasinya, (banyak tak Paham) apa ini sudah diantisipasi kawan-kawan di KPU Kota.?

” Ia juga membandingkan dizaman saya kemarin, lanjut Sokhiatulo lagi, kami berkunjung kesekolah-sekolah karena mereka adalah pemilih pemula, nah sekarang sekolah pada tutup karena covid, jadi bagaimana strategi KPU menjangkau mereka,” ? tanyanya.

Mantan ketua KPU Kota Gunungsitoli 2 periode ini memprediksi akan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada Kota Gunungsitoli, karena beberapa faktor antara lain : Minimnya Sosialisasi, Paslon Tunggal dan situasi covid -19,
Ia berharap KPU harusnya lebih fair dalam mensosialisasikan kepada masyarakat pemilih bahwa Paslon tunggal bukan satu-satunya pilhan, bila ada masyarakat yang tidak berkenan dengan paslon tunggal, maka kolom kosong juga boleh sebagai pilihan sah ,karena memilih kolom kosong tidak HARAM, tapi sah secara hukum dan dilindungi oleh Undang-undang.

KPU Kota Gunungsitoli harusnya mensosialisasikan paslon dan kolom kosong sehingga masyarakat tercerahkan dan tertarik untuk datang memilih pada tagal 9 Desember 2020 Nanti.

Di tempat terpisah Komisoner di Kantor KPU Kota Gunungsitoli mengatakan bahwa selama ini kertas suara belum selesai dicetak jadi terkendala untuk sosialisasi, ucap Ketua KPU Kota Gunungsitoli Firman N Gea, kemudian ia mengatakan Dalam waktu dekat ini akan kita lakukan  sosialisasi berhubung kertas pemilihan sudah selesai dicetak, terangnya kepada sejumlah para perwakilan kolom kosong (9/11/2020).@ (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *