Proyek Tanpa Papan Nama, Abaikan UU KIP

 

Simalungun |metroinvestigasi.id – Proyek Peningkatan jalan jurusan Dolok Malela – titi besi silau Malela di Nagori Dolok Malela, Gunung Malela diduga sengaja menyembunyikan informasi terhadap masyarakat karena pekerjaan tersebut yang sudah berjalan kurang lebih 30 hari tidak di sertai papan informasi proyek.

Pemasangan papan nama informasi proyek adalah implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan.

Menurut Amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, di mana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, di mana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

Bukan hanya tidak ada papan informasi, pekerjaan proyek itu diduga dikerjakan Asal – asalan, sehingga terlihat campuran adukan dalam pemasangan batu, pemasangan Plat beton dan pemadatan Basecourse tidak sesuai.

Bagol, koordinator pekerja di lapangan pada rabu siang 15/11/23 mengatakan perkerjaannya hanya menyiapkan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) dan pengalihan lalulintas serta pemasangan plang K3 saat pengerjaan, prihal papan informasi proyek dia tidak mengetahuinya.

Bagol mengaku pekerjaannya hanya mengampar aspal Hot Mix sesuai perintah kerja dan bekerja pada Adhi karya.

“Saya tidak tahu pak anggarannya berapa, untuk papan informasi kami tidak mengetahui, kami cuma pasang plang K3,” kata Bagol.

Bahkan ketika ditanya oleh awak media Bagol juga tidak mengetahui CV apa yang menjadi pelaksana proyek tersebut.

“Saya hanya di perintah dari perusahaan Adhi karya untuk proyek ini,” pungkas Bagol.

Salah seorang warga yang mengaku bernama Ponidi (53) saat di minta komentar soal papan informasi proyek mengatakan kalau plang proyek pernah di lihatnya di letakkan di tengah tepat di simpang 3 dan di gantungkan di gubuk, sambil menunjuk gubuk yang di maksudnya.

“Pernah saya lihat di gubuk itu, tetapi sekarang sudah tidak terlihat lagi,” kata Ponidi di lokasi.

Ia juga menyayangkan tentang kualitas pekerjaan terutama pada parit pasangan dan Plat beton, Ponidi menilai plat beton yang di maksud kurang sesuai dalam pemasangannya sambil menunjuk plat beton yang di maksud.

” kalau seperti ini kualitas pekerjaannya mungkin tidak bertahan lama, saya kira tadi juga akan runtuh saat di lindas tapi untungnya masih tahan, tapi sepertinya coran plat betonnya terlihat kurang campurannya. Moga saja bisa bertahan lama” tambah Ponidi.

Terpisah, Dodi selaku rekanan pelaksana kerja yang kami minta keterangan melalui No WatsApp (Wa) pribadinya dan kami hubungi melalu panggilan telepon hingga berita ini di muat belum menjawab prihal pertanyaan kami tentang papan informasi proyek dan kualitas kerja. (HS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *