Program  Makan Siang Gratis Pertama Kali Pernah Dicetuskan Di Amerika Serikat Pada Tahun 1871

 

Jakarta | metroinvesigasi.id- Program makan siang gratis bakal diterapkan di Indonesia apabila Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo  Gibran menang menjabat menjadii Presiden dan Wakil Presiden.

Namun, belum banyak orang tahu soal siapa sosok pencetus program makan siang Geratis ini , Senin (26/02_2024)
Ternyata, program makan siang gratis pernah pertama kali dicetuskan oleh Joseph Chesterfield Mackin. Dia adalah pemilik tempat bar atau klub minuman alkohol di Amerika Serikat. Pada 1871, Mackin membuat gagasan itu bukan karena kelebihan uang atau dermawan, tetapi sebagai upaya agar minuman keras, hidangan utama di barnya, bisa laku terjual,hal menurut nya akan mampu meraih keuntungan dan meningkatkan Pendapatan dari Usahanya.

Dari Program makan siang gratis ini menelan Anggaran Biaya Negara sebesar 460 T menurut Prabowo,artinya Subsidi besar ini di peruntukan  anak sekolah untuk mencegah Santing,,kalau Beliou menang,  Sama hal nya dengan Mackin.
Intinya, Mackin ingin orang-orang membeli minuman keras dengan iming-iming diberi makan siang gratis. Dia percaya, cara ini bisa membuat usahanya menambah cuan karena sebelumnya selalu rugi.

Sebagaimana dipaparkan The Saloon: Public Drinking in Chicago and Boston, 1880-1920 (1983), Mackin berupaya memberi makan siang gratis, yakni tiram panas, kepada setiap pengunjung yang membeli satu minuman keras. Terkadang, tak cuma tiram saja, tetapi juga potongan daging, telur rebus dan keju.

Tak disangka, cara ini kemudian membuat penjualan minuman keras meningkat sehingga Mackin bisa untung. Langkah ini lantas diadopsi oleh banyak bar-bar lain.

Sekitar tahun 1870-an, mengutip arsip New York Times, mulai banyak bar menyediakan makan siang gratis kepada pengunjung. Jadi untuk bisa mencicipi makan siang gratis, para pengunjung harus membeli minuman keras terlebih dahulu.

Menariknya, minuman keras ini bukan hanya untuk melepaskan dahaga. Tetapi juga sebagai penawar atas rasa makanan yang kurang enak.

Dalam Drinking in America: A History (1982) dijelaskan, biasanya pemilik bar dengan sengaja menyajikan makanan gratis tersebut dengan kurang garam. Tujuannya agar pengunjung bisa menebus kekurangan yang ada dengan membeli minuman keras lebih banyak.

Tentu saja, semua ini menambah pundi-pundi pemilik bar. Dan, begitu pula masyarakat bisa kenyang.

Meski begitu, di sisi lain strategi makan siang gratis menimbulkan polemik. Pada 1874, ada kelompok menyebut program ini sama saja membuka pintu kematian. Sebab, orang-orang jadi lebih sering mengonsumsi minuman keras yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, program ini juga membuat jumlah pengangguran dan tunawisma di banyak kota meningkat. Alhasil, pada akhir abad ke-19, mulai banyak kota yang melarang program makan siang gratis di bar.

Meski ada pelarangan di bar, program makan siang gratis berupaya diadopsi di sekolah-sekolah. Dari sanalah hingga kini, program itu terus menerus dilakukan di AS.

Mengutip Time, Philadelphia dan Boston menjadi dua kota pertama di AS yang menerapkan makan siang gratis di sekolah sejak penghujung abad ke-19. Penggagasnya adalah NGO, Women’s Educational and Industrial Union dan the Starr Center Association.

Sejak diterapkan, makan siang gratis berdampak positif. Time menyebut program ini tak hanya terbukti berdampak pada pertumbuhan anak, tetapi juga sukses mengajarkannya.

Atas dasar inilah, seiring mulai diterapkan wajib belajar,di tambah program makan siang gratis secara Nasional meluas.

Usai pemerintah AS memegang kendali penuh operasional. Terlebih, usai disahkan lebih lanjut di National School Lunch Act 1946.

Lewat aturan tersebut, program makan siang gratis terus berlanjut sampai sekarang. Dan, menjadi inspirasi bagi negara lain Termasuk di Indonesia versi Paslon Prabowo Gibran untuk seterusnya selagi menjabat.@ (Ms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *