Gunungsitoli | metroinvestigasi.id –Kepala Sekolah Man Gunungsitoli terindikasi korupsi.Guru-guru Madrasah Alyah Negeri (MAN) Gunungsitoli, merasa resah atas Berbagai Persoalan yang terjadi di Lingkungan sekolah atas kebijakan sepihak Kepala Sekolah diantaranya terkait pemotongan dana paket internet gratis oleh Kepala Sekolah (Kasek) MAN Gunungsitoli Mila Karmila Sitompul, S.Pd.I, MM.
Kebijakan tersebut mereka menilai keputusan sepihak, karena Kasek MAN Karmila Sitompul telah mengalihkan sebagian dana bantuan paket internet gratis (yang merupakan hak mereka), untuk pembelian seragam Batik Guru-guru, tanpa melaui rapat sekolah untuk meminta persetujuan mereka” ujar ST mewakili rekan-rekan para guru.
Menurut petunjuk teknis (Juknis) dana BOS jelas tidak di bolehkan dana tersebut di alihkan ke yang lain ,selain untuk Paket Internet Guru lanjut ST lagi, dalam petunjuk teknis dana BOS jelas tertulis bahwa “Bantuan paket internet gratis kepada guru-guru Madrasah, di maksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar jarak jauh (daring) antara guru dan peserta didik dalam rangka mencegah penyebaran covid-19. Jadi dana itu TIDAK BOLEH dialihkan ke pos lain, terangnya.
Salah seorang guru juga menjelaskan ,, “tidak masalah bila paket internet gratis (yang merupakan hak kami) di alihkan oleh Kasek untuk pengadaan seragam batik, tapi setidaknya diberitahukan dong melalui gelar rapat Guru guru kita, jangan diam-diam aja mengalihkan dana paket internet tersebut, kesannya seperti ada yang ditutupi ? ,Jelas ST di depan para guru i re guru lainnya.
Sumber lain kami dapat dari guru yang tidak mau disebut identitasnya mengtakan : “sebelumnya Kasek Karmila Sitompul membeli baju seragam,,, Kasek ada mengadakan rapat terbatas dengan beberapa , KTU dan WKM, saja tanpa melibatkan Guru guru yang lain terkait rencana pembelian seragam batik guru-guru MAN Gunungsitoli, yang dananya dipotong dari dana bantuan paket internet gratis” demikian sumber menyebutkan.
Namun rencana itu tak disetujui, bahkan beberapa guru, KTU dan WKM menyarankan kepada Kasek Karmila sitompul agar sebaiknya dikembalikan saja kepada mereka dalam bentuk uang, karena uang pribadi mereka telah lebih dulu di pakai guna membelanjakan paket internet gratis itu, namun saran kita sepertinya tak gubris”. Ujar sumber tadi.
Dikonfirmasi via seluler Kamis (25/2), Kasek MAN Gunungsitoli Mila Karmila Sitompul, mengatakan ” Oh terkait soal pemotongan itu bukan urusan saya, yang penting SPJ BOS dan paket internetnya sudah dikirim kepada mereka, sudah tak ada masalah lagi”. Ujar Kasek singkat
Ditanya, kenapa bantuan paket internet yang satu bulan tidak diberikan saja kepada guru-guru, kenapa harus di alihkan pembelian seragam baju batik ?
“Itu sudah tak ada masalah pak”.jawab Kasek enteng, jangan direspon mereka itu, kadang-kadang informasinya tidak benar itu” jawab Kasek MAN Gunungsitoli (Mila Karmila Sitompul, S.Pd.I, MM).
Informasi yang diterima dari KTU MAN diketahui bahwa dana paket internet gratis Tahun Anggaran 2020 ini diberikan selama 5 (lima) bulan kepada 38 orang guru di MAN dengan jumlah rata-rata Rp.150.000/orang per bulan.
Namun yang diterima hanya sampai pada bulan ke 4, sementara bulan ke 5 sudah dialihkan untuk pembelian seragam batik, yang totalnya sebanyak 38 orang guru x Rp.150.000 = Rp.5.700.000.”
Bahkan, tegas KTU itu lagi, selain masalah pengalihan paket internet, Kasek Karmila Sitompul disebut-sebut juga telah memberhentikan 4 orang guru honorer senior secara lisan (yang telah bertahun-tahun mengajar), tanpa menerbitkan SK Pemberhentian mereka”. Tegasnya
Senada dengan dengan itu, bendahara BOS MAN inisial RP, kepada media ini, juga mengaku telah merekayasa biaya makan-minum atas pembelian ayam Geprek TA.2020.
Menurut Bendahara itu, hal ini dilakukannya atas perintah pimpinan dengan cara merekayasa SPJ ayam Geprek TA 2020 sebesar lebih-kurang Rp.14 juta, yang dicicil pembayarannya pada awal tahun anggaran 2021″ ujar bendahara BOS MAN J ini.( @ Masry )