Gender Lens Incubation and Acceleration Toolkit” diluncurkan Sasakawa Peace Foundation

BALI | metroinvestigasi.id – Pada 13 Februari 2020, Sasakawa Peace Foundation (SPF) bermitra dengan program Frontier Incubators, sebuah inisiatif dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, untuk meluncurkan “Gender Lens Incubation and Acceleration (GLIA) Toolkit” di ajang “Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Southeast Asia Summit”. Panduan yang berfokus pada praktisi ini ingin membantu berbagai lembaga yang mendukung kewirausahaan (entrepreneurship support organization/ESO, juga dikenal sebagai inkubator, akselerator, dan mediator bisnis) di Asia Tenggara agar lebih terbuka untuk seluruh gender.

Secara global, pebisnis wanita kurang terwakili di banyak sektor yang sangat berkembang pesat. Mereka lebih berpotensi untuk menjalankan usaha dengan skala yang lebih kecil. Kesenjangan gender perlu diperkecil demi mewujudkan kesetaraan antara kaum wanita dan pria dalam sektor kewirausahaan. Upaya ini bisa meningkatkan perekonomian dunia hingga US$ 5 triliun. Namun, sektor kewirausahaan dan investasi masih belum menghasilkan kesetaraan gender atau bersikap terbuka untuk seluruh gender. Untuk itu, ESO berperan penting dalam peningkatan keadilan gender. Peran tersebut dijalankan dengan mendukung perusahaan yang berdampak positif terhadap masyarakat (social impact enterprise), serta memastikan arus modal dapat mengalir ke usaha-usaha yang mendatangkan nilai tambah bagi kaum wanita.

GLIA toolkit ingin membantu kalangan ESO di Asia Tenggara supaya mereka mampu menyusun strategi gender yang sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Langkah ini ditempuh lewat panduan praktis, kasus studi, dan kerangka kerja yang menguraikan strategi-strategi penerapan perspektif gender untuk lembaga, program, ekosistem mereka. GLIA toolkit dalam versi interaktif tersedia di media daring (dalam bahasa Myanmar, Inggris, Tagalog, dan Khmer), serta dalam format seluler dan PDF.

https://toolkits.scalingfrontierinnovation.org/

“GLIA toolkit telah dirancang oleh praktisi untuk dipakai praktisi. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara-cara yang sangat kolaboratif,” ujar President, SPF, Shuichi Ohno. “Peluncuran GLIA toolkit menjadi langkah pertama dalam rencana kerja sama kami dengan kalangan ESO guna mendukung usaha-usaha yang dipimpin kaum wanita dan bersifat inklusif di Asia dengan skala memadai. Kami ingin melakukan lebih banyak hal untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang mengutamakan kesetaraan gender di Asia.”

GLIA toolkit menjadi buah dari kolaborasi selama 12 bulan antara Asia Women Impact Fund yang berada di bawah naungan SPF dan program Frontier Incubators. Program Frontier Incubators merupakan inisiatif dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, serta dikelola lewat sebuah konsorsium yang terdiri atas SPF, ygap, Conveners.org, dan SecondMuse. GLIA toolkit melakukan validasi dan kontekstualisasi atas panduan, kerangka kerja, serta rekomendasinya di Asia Tenggara. Untuk itu, GLIA toolkit juga diuji coba secara menyeluruh oleh enam ESO terkemuka di kawasan tersebut: ONOW Myanmar, Phandeeyar, Instellar, xchange, SHE investments, serta agile development group.

Asia Women Impact Fund (AWIF)

Pada 2017, SPF mengumumkan pembentukan Asia Women Impact Fund (AWIF). AWIF ingin menanamkan investasi senilai US$ 100 juta dari dana abadinya (endowment). Investasi ini bertujuan untuk menciptakan masa depan yang memberdayakan seluruh wanita sehingga mereka bisa mewujudkan seluruh potensinya. Hal tersebut dilakukan dengan menjalankan investasi yang menghasilkan dampak positif bagi kaum wanita di Asia, serta mendukung pebisnis wanita di Asia Tenggara. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi: https://www.spf.org/awif/

Frontier Incubators

Frontier Incubators ialah program peningkatan keahlian (capacity-building) yang berfokus pada dampak positif untuk kalangan inkubator dan akselerator bisnis di Asia Pasifik. Frontier Incubators menjadi bagian dari program Scaling Frontier Innovation, sebuah inisiatif dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia. Program tersebut mendukung berbagai perusahaan sosial supaya mereka mampu meningkatkan dampak pembangunannya di Asia Pasifik.(ril/pr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *